Menakar Figur Pilkada Biak Numfor Tahun 2018


Hiruk pikuk pilkada serentak di Kabupaten Biak Numfor tidak menghitung waktu, terlepas dari 5 tahun di Kabupaten Biak Numfor terdapat 3 orang kepala daerah, yang tentu menjadi catatan kelam bagi perjalan kabupaten tertua di kepulauan Teluk Cenderawasih tersebut, beberapa waktu lalu saya mencoba menyebutkan beberapa figur potensial dalam Pilkada Biak Numfor mendatang, kali ini saya mencoba memaparkan beberapa sosok yang bisa meramaikan Pilkada Biak Numfor tahun 2018.
Menakar Bakal Calon Kontestan Pilkada Kabupaten Biak Numfor tahun 2018 (2)

Oleh Yamander Yensenem

Generasi Biak Rasine

Berikut sedikit catatan mengenai sejumlah figur yang diprediksi bakal meramaikan pilkada Kabupaten Biak Numfor

Herry Ario Naap

Plus : Politisi asal Partai Demokrat ini menjadi salah satu figur yang siap untuk menjadi orang nomor satu di Biak, dari sisi pengalaman tentu kematangan sebagai anggota DPRD Biak dilanjutkan sebagai Wakil Bupati Biak dan kini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Biak ini tentu sudah memiliki hitung-hitungan yang matang.
Minus : belum teruji untuk menduduki level bupati, meskipun saat ini menjabat Plt Bupati, masih harus berjuang untuk merebut hati masyarakat Biak

Jack Kamasan Komboy

Plus : Sosok rendah hati ini, menjadi salah satu figur yang mampu bertransformasi dari mantan Bek Persipura Jayapura, menjadi politisi andal dan seorang figur yang dirindukan oleh Kawasa Byak, kematangan sebagai anggota DPRP 2 periode dari Partai Hanura ini membuktikan sudah saatnya mantan pemain Persipura ini pulang kampung.
Minus : Masih harus berjuang untuk menyakinkan pemilih di Biak Numfor karena 2 kali terpilih sebagai anggota DPRP dari Dapil 1 Mamta sekitarnya.

Yan Permenas Mandenas

Plus : Sosok penyeimbang di DPRP, dengan semboyan Biak adalah Kita ini, menjadi satu kandidat yang cukup dirindukan di Biak, karena sering mengunjungi Biak saat reses mengingat dirinya sebagai anggota DPRP dari dapil II dimana Biak termasuk, sehingga cukup dikenal, meskipun yang bersangkutan berasal dari Serui.
Minus : Masih harus menyakinkan petinggi partai pengusung untuk mendapatkan rekomendasi, transformasi politik yang kadang tidak diterima oleh semua pihak, sosialisasi selama ini yang hanya dilakukan di Biak Timur.

Nehemia Wospakrik
Plus : Politisi Golkar ini merupakan salah satu anak Biak yang selalu ikut bertarung dalam pilkada Biak Numfor, meskipun belum berhasil, tetapi Wospakrik tentu punya pengalaman lebih ketimbang calon lain. Kematangan di DPRD sebagai nilai lebih.
Minus: Belum diterima masyarakat luas, harus mampu merangkul semua masyarakat Biak.

Nichodemus Ronsumbre
Plus : Pria yang menjadi tangan kanan dari Gubernur Papua, Lukas Enembe ini bisa dipastikan menjadi “kuda hitam “ dalam Pilkada Biak Numfor, sosok rendah hati ini selalu mengikuti proses transformasi dan tentu banyak belajar darai sosok Lukas Enembe sendiri.
Minus : Masih harus berjuang agar mampu menarik simpati masyarakat Biak

Theresia Lusianak

Plus : Menjadi salah satu sosok perempuan yang sudah menyatakan sikap untuk maju dalam pilkada Biak tentu menjadi daya tarik bagi kaum hawa untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa berdiri sejajar dengan laki-laki,Perempuan asal Teluk Bintuni tentu sudah memegang kartu truf untuk menghadapi persaingan dalam pilkada nanti.
Minus : Masih harus banyak sosialisasi agar dikenal masyarakat luas

John Morin
Plus : Salah satu anak Asli Biak dari Kampung Wadibu, Distrik Oridek ini merupakan salah satu sosok muda yang mau bekerja tanpa harus bergantung pada orang, filosofinya “Yakaber Ma Yabauw” tentu mengandung makna yang mendalam.
Minus : Perlu mensosialisasikan diri kepada masyarakat Kabupaten Biak Numfor.

Yan Piet Rawar
Plus : Salah satu birokrat asli Biak, ini tentu sudah punya konsep bagaimana menbagkitkan biak kembali, tentu problem selama ini di Biak adalah birokrasi yang tidak berjalan dengan baik, sehingga pria yang cukup dikenal dunia tarik suara Papua ini menawarkan nilai lebih.
Minus : pemilih biak merupakan pemilih cerdas, sehingga sosialisasi dan blusukan perlu dilakukan

Andi Firman Majadi
Plus : sosok asal Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu politisi yang sudah makan asam garam di Biak Numfor, suara dari KKSS bisa menjadi posisi tawar bagi calon bupati yang ingin meminangnya.
Minus : Harus mampu merangkul semua elemen masyarakat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Esensi Sidang Sinode GKI dan Kemandirian Orang Papua Setelah 100 Tahun Masuknya Injil

Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau